
Saat dunia terus berjuang dengan pandemi COVID-19, pendekatan holistik dalam mengelola virus ini telah menjadi penting. Dalam artikel ini, kami akan menjelajahi strategi serbaguna yang digunakan di Indonesia dan secara global, yang menggabungkan pengobatan tradisional Tionghoa, tindakan pencegahan, dan intervensi medis canggih untuk melawan virus ini dengan efektif. Berikut pemaparan dari Ketua PIKTI, Dr.dr.Ekawahyu Kasih, S.H.,M.H.,S.E.,M.M.,S.Pd.,M.Pd.
Situasi COVID-19 di Indonesia
Menurut pembaruan terbaru, Indonesia telah melaporkan total 896.642 kasus COVID-19, dengan 25.767 kematian yang tidak mengenakan. Meskipun 727.358 individu telah pulih, masih ada 143.517 kasus aktif yang merupakan tantangan besar bagi sistem kesehatan.
Munculnya Varian Baru
Salah satu perkembangan yang mengkhawatirkan dalam perang melawan COVID-19 adalah munculnya varian baru. Varian-varian ini, termasuk yang pertama kali diidentifikasi di Inggris, telah menunjukkan peningkatan tingkat penularan, dengan tingkat infeksi melampaui varian asli. Beberapa negara, termasuk Inggris, Jerman, Swedia, Denmark, Italia, Spanyol, Nigeria, Afrika Selatan, Jepang, Malaysia, Australia, telah melaporkan varian-varian baru ini.
Memahami Gejala COVID-19
Gejala COVID-19 dapat bervariasi dari ringan hingga parah dan biasanya muncul 2-14 hari setelah terpapar virus. Gejala umum termasuk demam (> 37,22°C), batuk kering, sesak napas, kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, kehilangan selera atau penciuman, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau berair, mual, dan diare.
Di luar gejala-gejala yang dikenal dengan baik ini, COVID-19 juga dapat memengaruhi sistem saraf pusat dan perifer, menyebabkan kondisi seperti ensefalopati, ensefalitis, meningitis, stroke (baik iskemik maupun hemoragik), gangguan indra, dan cedera otot.
Perlu diperhatikan, COVID-19 dapat memengaruhi sistem saraf pusat bahkan sebelum gejala pernapasan menjadi terlihat, menunjukkan kemampuannya untuk memengaruhi berbagai organ dan sistem, termasuk paru-paru, ginjal, dan jantung, melalui mekanisme seperti peradangan berlebihan dan hiperkoagulasi.
Diagnosis COVID-19
Untuk mendeteksi COVID-19, berbagai metode pengujian digunakan, termasuk tes berbasis RNA dan tes serologi untuk protein. Istilah pengujian umum termasuk SWAB, yang merujuk kepada pengambilan sampel dari nasofaring atau orofaring, dan RT-PCR (reaksi berantai polimer reverse-transkripsi waktu nyata) dan TCM (Tes Cepat Molekular) untuk pengujian molekuler.
Strategi Pengelolaan COVID-19
Pencegahan melalui Tindakan Kontak
Untuk mengurangi penyebaran COVID-19, tindakan pencegahan seperti penggunaan masker, mencuci tangan secara teratur, menjaga jarak fisik, dan menghindari kerumunan telah banyak dipromosikan.
Pelacakan Kontak
Pelacakan kontak yang efisien membantu mengidentifikasi individu yang telah berkontak dengan pasien COVID-19, memungkinkan pengujian dan isolasi yang tepat waktu.
Pengujian
Berbagai metode pengujian, termasuk RT-PCR, TCM, pengujian antigen, dan pengujian antibodi, penting untuk mendiagnosis COVID-19 dan memantau penyebarannya.
Pengobatan
Pasien dengan kasus ringan atau tanpa gejala (OTG) didorong untuk melakukan isolasi mandiri, sementara mereka yang mengalami gejala sedang hingga berat menerima perawatan medis di rumah sakit.
Pengobatan Tradisional Tionghoa (TCM) sebagai Pendekatan Terapeutik
Pengobatan Tradisional Tionghoa telah menarik perhatian sebagai pendekatan tambahan untuk mengobati COVID-19. Beberapa obat paten Tionghoa, termasuk Jinhua Qinggan Granule, Lianhua Qingwen Capsule, dan Xuebijing Injection, telah terbukti efektif secara klinis dalam mengobati penyakit ini.
Qing Fei Pai Du Tang (QFPDT), sebuah formula TCM yang terdiri dari 21 tumbuhan, telah terbukti mencegah perkembangan kasus ringan, memperpendek durasi gejala, dan mengurangi lama tinggal di rumah sakit. Formula ini telah direkomendasikan dalam panduan praktik klinis di Tiongkok.
Kesimpulan
COVID-19 tetap menjadi tantangan global, menuntut pendekatan komprehensif. Menggabungkan tindakan pencegahan, pelacakan kontak, pengujian canggih, dan pengobatan tradisional Tionghoa dapat membantu mengelola dampak virus ini terhadap individu dan sistem kesehatan. Saat kita terus mempelajari lebih banyak tentang coronavirus novel ini, merangkul pendekatan holistik terhadap pencegahan dan pengobatan tetap menjadi hal yang sangat penting. [ab]