
Kesehatan adalah aset berharga yang perlu dijaga dengan baik. Salah satu pendekatan yang telah digunakan selama berabad-abad adalah pengobatan tradisional, yang mencakup terapi kausatif, terapi simptomatik, terapi suportif, dan terapi alternatif. Demikian dipaparkan Ketua Umum Perkumpulan Induk Organisasi Kesehatan Tradisional Indonesia (PIKTI), Dr.dr.Ekawahyu Kasih, SH,MH,SE,MM,S.Pd,M.Pd. menjelaskan dalam satu e-seminar belum lama ini.
Dokter Eka menyampaikan, diagnosis Tradisional Tiongkok (TCM) telah menjadi dasar bagi pengobatan holistik yang menggabungkan pandangan kuno tentang kesehatan dengan pengobatan modern.
Terapi Pengobatan dalam Kesehatan Tradisional
Terapi kausatif merupakan pendekatan untuk mengatasi akar penyebab suatu masalah kesehatan. Terapi ini berfokus pada menghilangkan penyebab utama yang mengakibatkan masalah tersebut.
Sementara terapi simptomatik, di sisi lain, bertujuan untuk meredakan gejala yang muncul akibat masalah kesehatan.
Terapi suportif adalah metode pendukung untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mendukung proses penyembuhan. Terapi alternatif melibatkan penggunaan metode non-konvensional yang dapat beragam, seperti pengobatan herbal atau akupunktur.
Dasar-Dasar Diagnosis TCM
TCM memiliki pendekatan unik dalam mendiagnosis masalah kesehatan. Beberapa prinsip dasar diagnosis TCM melibatkan pengamatan teliti terhadap tubuh manusia secara keseluruhan, termasuk pengamatan tanda-tanda eksternal dan persepsi indera.
Dokter Eka memaparkan beberapa prinsip dasar diagnosis TCM:
Interaksi Antara Perubahan Patologis dan Tubuh Keseluruhan: Dalam diagnosis TCM, perhatian diberikan pada interrelasi dan interaksi antara perubahan patologis lokal dan keseluruhan tubuh. Penyakit pada organ tertentu dapat tercermin melalui tanda-tanda eksternal dan gejala pada bagian lain tubuh.
Pengamatan Lingkungan dan Kondisi Eksternal: Lingkungan dan kondisi eksternal juga memiliki peran penting dalam diagnosis TCM. Perubahan cuaca atau lingkungan dapat memengaruhi keseimbangan tubuh, dan ketidakmampuan tubuh untuk beradaptasi dengan perubahan ini dapat menyebabkan perubahan patologis.
Metode Diagnostik Holistik: Diagnosis TCM melibatkan berbagai metode diagnostik, termasuk pertanyaan, inspeksi, auskultasi, penciuman, dan palpasi. Mengambil denyut nadi dan pengamatan lidah juga menjadi bagian penting dari diagnosa.
Diferensiasi Sindrom: TCM mengidentifikasi sindrom yang merupakan pola tanda dan gejala kompleks yang berkembang selama tahap penyakit tertentu. Diferensiasi sindrom adalah langkah penting dalam merencanakan pengobatan, di mana praktisi TCM mendiagnosis penyakit dan sindrom tersebut.
Penerapan Prinsip-Prinsip Diagnosis TCM dalam Pengobatan
Penerapan prinsip-prinsip dasar diagnosis TCM memungkinkan praktisi untuk memahami secara komprehensif kondisi kesehatan seseorang. Penggabungan diagnosis penyakit dengan diferensiasi sindrom memungkinkan pengobatan yang spesifik dan efektif.
Terapi yang dipilih dapat berfokus pada menghilangkan penyebab masalah kesehatan, meredakan gejala, meningkatkan daya tahan tubuh, atau bahkan menggunakan terapi alternatif berdasarkan jenis sindrom yang diidentifikasi.
Dalam era modern ini, pendekatan holistik seperti TCM tetap relevan dan telah mendapatkan pengakuan lebih lanjut dalam masyarakat. Namun, penting untuk selalu berkonsultasi dengan profesional kesehatan yang terlatih dalam pengobatan tradisional sebelum mengadopsi metode ini.
“Kombinasi antara prinsip-prinsip TCM dan pengobatan modern dapat memberikan solusi yang holistik dan efektif dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan kita,” terang dokter Eka. [ab]
Trims infonya semoga bermanfaat dan semoga Allah SWT memberikan hidayahNya kepada kita semua.
Menarik sekali tetapi mungkin perlakuan TCM akan lebih efektif bila dilengkapi dengan TCE (Traditional Chinese Excersices seperti Taokung, Taichi, meditasi.
Terimakasih kak Djohan masukannya ya 🙂