
Dalam beberapa tahun terakhir, stroke telah mendapatkan perhatian signifikan karena efek berpotensi menghancurkan terhadap kesehatan dan kesejahteraan individu. Penting untuk memiliki informasi yang baik tentang kondisi medis ini, termasuk gejala, penyebab, metode diagnostik, dan pengobatan yang tersedia. Berikut pemaparan dari Ketua PIKTI, Dr.dr.Ekawahyu Kasih, S.H.,M.H.,S.E.,M.M.,S.Pd.,M.Pd. yang mengupas dunia stroke dan mengatasi penyakit yang kompleks ini.
Apa itu Stroke? Stroke terjadi ketika ada kerusakan pada otak akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Gangguan pasokan darah ini membuat sel-sel otak kekurangan oksigen dan nutrisi yang diperlukan untuk berfungsi dengan baik, yang dapat mengakibatkan konsekuensi neurologis yang berat.
Etiologi Stroke Ada dua jenis utama stroke: stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke iskemik terjadi ketika bekuan darah menghambat pembuluh darah, sedangkan stroke hemoragik disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah, yang menyebabkan perdarahan di dalam otak.
Mengenali Tanda Bahaya Mengidentifikasi tanda-tanda stroke sangat penting untuk segera mencari perhatian medis. Ingatlah akronim CEPAT:
- Mengendurnya Wajah: Salah satu sisi wajah mengendur atau terasa mati rasa.
- Kelemahan Lengan: Lemah atau mati rasa tiba-tiba pada salah satu lengan.
- Kesulitan Berbicara: Kesulitan berbicara atau bicara cadel.
- Waktu untuk Memanggil 911: Jika Anda mengamati salah satu tanda ini, segera panggil bantuan medis darurat.
Penyebab dan Faktor Risiko Stroke dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk tekanan darah tinggi, merokok, diabetes, dan kolesterol tinggi. Faktor gaya hidup seperti pola makan buruk dan kurangnya olahraga juga berkontribusi terhadap risiko stroke. Mengelola faktor risiko ini dapat secara signifikan mengurangi kemungkinan mengalami stroke.
Diagnosis Para profesional medis menggunakan berbagai alat diagnostik untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi stroke secara akurat:
- Pemeriksaan Fisik: Dokter menilai fungsi neurologis dan kondisi fisik Anda.
- Tes Darah: Tes darah membantu mengidentifikasi kondisi mendasar yang mungkin berkontribusi pada stroke.
- Pemindaian: Teknik seperti CT scan, MRI, dan angiogram serebral memberikan gambaran detail otak dan pembuluh darah, membantu dalam diagnosis.
- USG Karotid: Uji ini membantu mengevaluasi aliran darah di arteri karotid.
- Ekokardiogram: Ultrasonografi jantung untuk memeriksa sumber potensial dari bekuan darah.
Pilihan Pengobatan Pendekatan pengobatan untuk stroke tergantung pada jenis dan keparahan strokenya:
- Stroke Iskemik: Pengobatan segera mungkin melibatkan obat melalui infus untuk melarutkan bekuan darah atau prosedur endovaskular untuk mengangkat bekuan dengan menggunakan alat pemulihan stent.
- Prosedur Lain: Ini meliputi endarterektomi karotid dan angioplasti dengan pemasangan stent.
- Stroke Hemoragik: Langkah darurat dapat melibatkan obat untuk mengendalikan perdarahan atau intervensi bedah seperti kliping, koil, atau pengangkatan AVM.
Mencegah Stroke Pencegahan adalah kunci untuk mengurangi risiko stroke. Lakukan aktivitas fisik secara teratur, pertahankan pola makan sehat, atur tekanan darah, dan hindari merokok. Pemeriksaan rutin dan skrining medis juga berperan penting dalam mengidentifikasi dan mengelola faktor risiko.
Sebagai kesimpulan, stroke adalah kondisi medis yang serius yang memerlukan perhatian segera. Dengan memahami gejala, penyebab, metode diagnostik, dan opsi pengobatan, individu dapat mengambil langkah proaktif untuk mengurangi risiko dan mendorong kesehatan secara keseluruhan yang lebih baik. Selalu prioritaskan kesejahteraan Anda dengan tetap terinformasi dan mencari nasihat medis bila diperlukan. [ab]