
Kesehatan ibu menjadi indikator integral dari kemajuan suatu negara dalam pengembangan dan penyediaan layanan kesehatan. Angka kematian ibu, sebuah indikator penting yang mengukur jumlah kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup, bertindak sebagai uji litmus untuk kapasitas suatu negara dalam menjamin layanan kesehatan yang memadai dan dukungan bagi ibu hamil dan ibu baru. Meskipun telah banyak kemajuan dalam mengurangi angka kematian ibu di beberapa negara ASEAN, tantangan persisten masih ada.
Selama beberapa dekade terakhir, berbagai negara di kawasan ASEAN telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa dalam memperbaiki kesehatan ibu dan mengurangi angka kematian ibu. Transformasi ini berasal dari sejumlah faktor: akses yang diperluas ke fasilitas kesehatan, peningkatan kesadaran mengenai kesehatan ibu, dan intervensi kebijakan yang disesuaikan dengan hati-hati.
Di antara ini, Thailand bersinar sebagai contoh kemajuan dalam peningkatan kesehatan ibu. Angka kematian ibu negara ini telah mengalami penurunan yang stabil, hasil dari investasi yang besar dalam infrastruktur kesehatan dan pendirian program kesehatan ibu yang kuat. Demikian pula, Malaysia dan Singapura juga telah mencatat kemajuan yang signifikan, dengan angka kematian ibu rendah yang didukung oleh sistem kesehatan yang kokoh.
Mengatasi Tantangan Akar Kematian Ibu
Analisis komprehensif tentang kematian ibu mengungkapkan bahwa sekitar 75% dari semua kematian ibu berasal dari lima komplikasi utama:
Pendarahan Berat: Sering kali terjadi setelah persalinan, komplikasi ini merupakan bagian yang signifikan dari kematian ibu.
Infeksi: Sering terjadi setelah persalinan, infeksi memberikan kontribusi yang nyata terhadap kematian ibu.
Tekanan Darah Tinggi selama Kehamilan: Pre-eklampsia dan eklampsia, manifestasi dari tekanan darah tinggi selama masa kehamilan, membawa risiko yang substansial.
Komplikasi Persalinan: Kompleksitas yang timbul selama proses persalinan menambah beban kematian ibu.
Aborsi Tidak Aman: Prosedur aborsi yang tidak dikelola dengan baik berkontribusi pada kematian ibu, menyoroti perlunya pelayanan kesehatan reproduksi yang aman.
Memberdayakan Kesehatan Ibu dan Anak Melalui Pijat Tuina Pedikatris
Dr. Ekawahyu Kasih, SH, MH, SE, MM, S.Pd, M.Pd., Ketua Perhimpunan Pengobatan Tradisional Indonesia (PIKTI) memaparkan, di luar kemajuan dalam metode kesehatan ibu tradisional, jalan lain untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak muncul melalui praktik pijat Tuina Pedikatris.
Teknik yang telah diwariskan ini menawarkan sejumlah manfaat bagi ibu dan anak:
1. Pencegahan
Modalitas ini efektif untuk kondisi sub-kesehatan dan peningkatan kesejahteraan secara keseluruhan.
Meningkatkan Kekebalan: Pijat Tuina Pedikatris dapat merangsang sistem kekebalan tubuh, membantu melawan penyakit.
Merelief Nyeri Terkait Pertumbuhan: Teknik ini membantu meredakan nyeri yang terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan pada anak-anak.
Meningkatkan Tidur: Ini dapat mengatasi masalah tidur, mempromosikan istirahat yang lebih baik bagi ibu dan anak-anak.
Meningkatkan Nafsu Makan: Pijat Tuina Pedikatris mungkin meningkatkan nafsu makan, faktor penting untuk nutrisi yang tepat selama kehamilan dan masa kanak-kanak awal.
Mencegah Mata Rabun Jauh: Praktik ini telah menunjukkan harapan dalam mencegah masalah penglihatan pada anak-anak.
2. Pengobatan
Fleksibilitas pijat Tuina Pedikatris membuatnya cocok untuk berbagai kondisi akut dan kronis, terutama masalah pernapasan dan pencernaan.
Sakit Kepala, Leher, dan Punggung: Teknik pijat dapat memberikan bantuan dari ketidaknyamanan umum seperti sakit kepala dan nyeri.
Mengatasi Pilek dan Flu: Telah digunakan untuk meredakan gejala pilek dan flu.
Mengatasi Masalah Pernapasan: Pijat Tuina Pedikatris memiliki potensi dalam mengelola masalah pernapasan seperti rhinitis.
Membantu Pencernaan: Teknik ini efektif dalam mengatasi keluhan pencernaan seperti gangguan pencernaan dan kembung.
Keseimbangan Saluran Pencernaan: Dapat membantu mengatasi masalah saluran pencernaan seperti sembelit dan diare.
Manajemen Enuresis: Pijat Tuina Pedikatris mungkin bermanfaat dalam mengelola masalah kencing di tempat tidur.
Kesimpulan
Kesehatan ibu dan anak di kawasan ASEAN menunjukkan kemajuan yang patut diacungi jempol, sebagian besar berkat upaya yang beragam dalam aksesibilitas layanan kesehatan, kampanye kesadaran, dan implementasi kebijakan strategis.
Sebagai pelengkap dari usaha-usaha ini, penggunaan pijat Tuina Pedikatris menawarkan dimensi tambahan dalam peningkatan kesehatan.
Dengan mengatasi berbagai kondisi sub-kesehatan, mencegah komplikasi, dan membantu dalam pengelolaan penyakit akut dan kronis, praktik tradisional ini berdiri sebagai sarana yang menguntungkan untuk memperkuat kesehatan dan kesejahteraan baik ibu maupun anak-anaknya. [ab]
Sangat bagus kita
hrs.inivovatif di bdg.pendiikan dan besehatan